Rabu, 20 Mei 2009

istana changdeokgung

Istana Changdeokgung atau juga disebut changduk berada di Seoul, ibukota republik Korea. Istana ini dibangun sejak dinasti Joseon periode 1395-1910. Istana ini dirancang sebagai tempat sejarah urutan 122 dan mempunyai luas keseluruhan sebesar 580.000 m2. Meskipun halaman istana utama tidak termasuk “Kebun Rahasia” memiliki area 120.000 m2.
Ibukota kerajaan Joseon (Chosun) pernah
mengalami pergerakan dari Gaeseong di bagian
Utara hingga Hanyang (sekarang dikenal dengan Seoul), pada tahun 1392, tetapi, yang sebenarnya,
konstruksi terhadap istana dimulai pada Oktober 1404 selama 4 tahun rezim Raja ke-3 Chosun,
Raja Taejong. Pembangunan bangunan utama
Jeongjeon dimulai pada Februari 1405 dan
dilengkapi pada bulan Oktober di tahun yang
sama.
Kemudian istana tersebut dinamakan Changdeokgung atau “Istana Kebaikan yang menjadikan makmur”. Ketika istana berada di timur istana Gyeongbokgung, Changdeokgung sering dikenal sebagai “Istana Timur”.
Istana Changdeokgung merupakan tempat favorit dari raja-raja dinasti, karena istana tersebut sangat murni dan kental ciri khasnya dari keseluruhan istana-istana yang ada di Korea.
Istana Changdeokgung, dirancang dan dibangun berdasar perincian yang secara turun temurun diteruskan dari tiga periode kerajaan Korea, dan secara konsekuensi memberikan keunikan Korea.
Karena raja-raja melakukan tugas pemerintahan di Istana utama, Kyongbok, maka, Istana Changduk menjadi tidak banyak digunakan. Setelah terjadi kebakaran di Istana Kyeongbok dan Changyeong akibat serbuan Jepang pada tahun 1592, Istana Changduk dibangun kembali. Maka setelah itu Changduk berperan sebagai istana pusat kerajaan Chosun. Istana Changduk terdiri atas bangunan luar, yaitu tempat raja dan bawahan raja melakukan tugas kenegaraan; bangunan dalam yang merupakan ruang pribadi raja dan permaisuri juga sebagai ruang istirahat, serta adapula sebuah taman di sisi belakang. Taman yang terletak di belakang area bangunan dalam tersebut didesign dengan hutan yang lebat, kolam dan paviliun-paviliun berukuran besar dan kecil yang dibangun harmonis dengan pemandangan alam yang indah di sekitarnya.


Struktur utama dari istana Changdeokgung adalah sebagai berikut:
Donhwamun, adalah gerbang istana. Ini merupakan pintu masuk utama istana Changdeokgung sekaligus gerbang tertua peninggalan istana yang berada di Seoul. Saat pertama kalinya dibangun, Donhwamun terbuat dari batu granit putih. Donhwamun merupakan pintu masuk yang terpisah dengan istana. Dohnwamun pernah dibakar oleh penyerang Jepang, dan kemudian dikonstruksi kembali pada zaman Raja Seonjo di tahun 1607.
Geumcheongyo (jembatan). Jembatan ini dibangun diatas aliran mata air dari utara dan dilingkupi “Oedang” yaitu bangunan terluar istana. Konsep jembatan tersebut berasal dari kepercayaan kuno bahwa suatu tempat yang didirikan jembatan tersebut membawa keberuntungan bagi istana. Adapun jembatan ini mempunyai ukuran panjang 12,9 m dan lebar 12,5 m. Jembatan ini dikonstruksi pada tahun 1411 oleh Raja Taejong. Dan Geumcheongyo merupakan jembatan batu tertua yang masih ada di Seoul hingga sekarang. Bangunan dari jembatan ini dihiasi pula dengan arca. Seperti “Haetae” arca yang dibangun di bagian selatan, disimbolkan sebagai binatang yang sangat mistis. Kemudian “Hyeounmu” arca kura-kura yang berada di utara.
Injeongmun (gerbang). Merupakan pintu masuk untuk ke Injeongjun. Berlokasi di pusat selatan Injeongjun. Pertama kali dibangun tahun 1411 oleh Raja Taejong, tetapi juga pernah dipugar selama invasi Jepang; rezim reformasi Raja Injo; dan rezim Raja Yeongjo dan diasumsikan telah dibangun kembali tahun 1745.
Injeongjun (Aula). Injeongjun merupakan aula utama, yang didirikan di pusat istana. Digunakan sebagai perkantoran, tempat raja dan stafnya berkumpul bersama untuk konferensi.
Seonjeongjeon (Aula). Seonjeongjeon merupakan aula yang digunakan sebagai tempat untuk membahas masalah negara antara raja dengan para menterinya.
Daejojeon (Aula). Daejojeon merupakan tempat peristirahatan ratu yang berlokasi didepan Huijeongdang, berada di pusat istana. dan juga sebagai tempat raja tidur dan sebagai tempat pendidikan pangeran.
Huijeongdang(Aula). Dibangun di sebelah selatan Daejojoen, Huijeongdang merupakan tempat keseharian raja bekerja. Ruangan didalam pusat bangunan ini tidaklah disekat, biasa digunakan untuk ruangan menggambar; dan ruangan yang berukuran sama di sebelah baratnya digunakan sebagai aula pertemuan
Gyeonghungak (Paviliun)
Naeuiwon (Rumah Sakit). Di tempat inilah para dokter istana memberikan perawatan medis terhadap raja dan keluarganya.
Royal Garage
Nakseonjae (Paviliun)
Yeonghwadang(Aula). Masyarakat Korea pada dinasti Joseon menjadikan Yeonghwadang sebagai tempat ujian “Jeonsi”. Namun asli dari penggunaan tempat ini adalah sebagi tempat raja menikmati bunga-bunga dan puisi.
Buyongjeong (Paviliun).
Buyongji (Kolam). Buyongji berukuran 34.5 m x 29.4 m dengan bentuk persegi yang ditengah-tengahnya terdapat pulau berdiameter 9 m. Kolam ini dibangun tahun 1707 bersama dengan Taeksuje yang sekarang merupakan tempat pavilion Buyongjeong. Taeksuje dipugar oleh Raja Jeongjo dan tahun 1792 dibangun Buyongjeong. Pemandangan makin indah karena letak yang berbatasan. Di Utara adalah Juhanmu, Yeonghwadang di bagian timur dan Buyongjeong di selatan dengan refleksi permukaan
Juhamnu. Merupakan sebuah perpustakaan yang bertingkat dua. Lantai pertama Juhanmu merupakan gudang buku yang menyimpan ribuan buku. Sedangkan pada lantai dua adalah ruangan membaca.
Aeryeonji (Kolam). Seandainya melewati kebun yang berdekatan dengan pavilion Juhanmu dan berjalan turun sepanjang lereng bukit yang beranak tangga, kita akan dapati kolam persegi pada sisi yang berlawanan dan pavilion pada tepi sungai utara kolam. Dengan melihat keluar melalui jendela pavilion akan nampak pemandangan yang menakjubkan. Terutama ketika musim gugur tiba. Pepohonan mulai berubah warnanya menjadi merah, dan pemandangan di sekitar menjadi semakin indah.
Yeongyeongdang(Aula). Semua bangunan di komplek ini didirikan setelah adanya model rumah keluarga Korea di masa 28 tahun rezim Raja Sunjo. Bangunan ini tidak dapat ditemukan di istana lainnya. Semua bangunan disini menyimpan artifak-artifak penting yang berhubungan dengan rumah kuno Korea, arsitektur, dan cerita sejarah.
Seonhyangjae. Seonjyangjae difungsikan sebagai perpustakaan dan sekolah keluarga kerajaan. Seonhyangjae menghadap ke barat dan pada musim panas, ketika waktu terbenamnya matahari, cahayanya akan menyambar bangunan. Pada sisi luar bangunan, untuk mencegah agar cahaya matahari terbenam yang menyengat tidak masuk ke dalam ruangan, ditutup dengan kertas minyak. Dan sebagai tambahan, atap bangunan dilapisi dengan pelat perunggu.
Gwallamjeong (Paviliun). Gwallamjeong berdiri di tepi kolam Bandoji.
Ongnyucheon. Kebun ini dibangun pada tahun 1636, merupakan bagian inti dari istana Changdeokgung. Aliran Ongnyucheon dan air dari Eojeong mengalir baik melalui kebun pada beberapa pavilion ternasuk Cheonguijeong, Soyojeong, Taegeukjong, Chwihanjeong.
Uirojeon (aula).
Seonwonjeon baru (kuil).Di Korea tiap dinasti memiliki Seonwonjeon sendiri. Sedangkan Seonwonjen yang dimaksud disini merupakan Seonwonjen terakhir dinasti Joseon dan berlokasi pada bagian pusat istana. Di Seonwonjeon terdapat banyak ceruk, yang pada tiap-tiap ceruk terpasang lukisan diri raja-raja pada tiap-tiap dinasti/generasi. Misalkan seperti Raja Taejo; Raja Sejo; Raja Wonjong; Raja Sukjong dan lain-lain.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar